Kita sebagai makhluk sosial sudah sepantasnya jika kita berinteraksi satu sama lain, karena itu kebutuhan kita sebagai makhluk sosial. Setiap manusia saling membutuhkan dan saling membantu satu sama lain. Saling bersosialisasi antar sesama dapat memperkuat hubungan dan meningkatkan jiwa sosial pada diri kita. Kita tidak dapat hidup jika tidak adanya bantuan dari orang lain dan bersifat individualis. Maka dari itu perlulah kita bersosialisasi.
Salah satu interaksi sosial yang dapat dilakukan adalah berbicara. Berbicara adalah proses individu saling berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat untuk membangun dan menjaga hubungan sosial yang terjalin.
Saat kita sedang berbicara kepada orang lain, kita diharuskan menatap mata lawan bicara kita. Karena jika tidak, hal seperti itu dianggap tidak sopan bagi orang yang kita ajak bicara.
Coba agan/sista bayangkan, jika ada teman agan/sista atau orang yang tidak dikenal sekalipun menghampiri anda, dan berbicara kepada anda dan disatu waktu lawan bicara agan/sista itu berbicara tidak sambil menatap anda, apakah anda menganggap hal itu kurang sopan? Pasti jawabannya iya kan? Bahkan tak jarang juga ada yang sampai terbawa emosi karena hal seperti ini. Itu karena menatap mata lawan bicara dianggap lebih sopan dan lawan bicara akan merasa lebih dihargai daripada tidak menatapnya.
Menurut Jurnal Psyichological Science menyatakan bahwa menatap lawan bicara dapat meningkatkan rasa kepercayaan antar individu. Para peneliti di University of Amsterdam, Belanda, menemukan bahwa ketika kita sedang memandang lawan bicara, maka akan ada kecenderungan untuk meniru ukuran bola mata lawan bicara.
Tapi adakah diantara agan/sista di sini yang terkadang bahkan sering tidak bisa menatap lawan bicaranya? Walaupun sudah berusaha menatap dan kemudian agan/sista malah merasa tidak nyaman? Kalau ada, mungkin tidak usah dibawa pusing, karena terdapat penyebab dan alasan mengapa agan/sista melakukan hal tersebut.
Mungkin ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak bisa menatap lawan bicaranya yang agan/sista udah tahu seperti : mungkin orangnya yang pemalu, lawan bicara sudah bosan dengan topik yang diperbincangkan, lawan bicara merasa tidak nyaman di situasi tertentu, dan bahkan yang sering terjadi adalah lawan bicara sibuk dengan aktifitas yang lain.
Nah selain alasan-alasan tersebut, ada satu alasan lagi yang menjelaskan mengapa beberapa dari kita tidak bisa menatap lawan bicara kita saat sedang berbicara.
Hal yang sudah disebutkan di atas terjadi dikarenakan otak kita tidak bisa mengerjakan dua hal sekaligus dengan baik, pasti salah satunya akan tidak maksimal. Jika kita menatap mata lawan bicara kita, kita cenderung sulit untuk memikirkan kata-kata yang ingin di keluarkan. Maka dari itu beberapa orang tidak akan menatap lawan bicaranya karena memikirkan kata-kata yang tepat untuk dibicarakan. Itulah mengapa agan/sista akan melihat benda di sekeliling lawan bicara dan tidak memperhatikan olah tubuh lawan bicara karena sedang memikirkan kata yang tepat supaya pesan yang disampaikan akan terucap dengan jelas dan dapat dimengerti.
Nah jika dalam situasi yang berbeda yaitu dalam posisi menjadi pendengar, kita cenderung dapat menatap lawan bicara kita karena fokus kita hanya mendengarkan saja, tidak sambil memikirkan kata-kata yang ingin diucap. Itulah mengapa ketika kita menjadi pendengar kita bisa menatap lawan bicara karena fokus kita tidak terbagi menjadi dua.
Tapi adakah diantara agan/sista di sini yang terkadang bahkan sering tidak bisa menatap lawan bicaranya? Walaupun sudah berusaha menatap dan kemudian agan/sista malah merasa tidak nyaman? Kalau ada, mungkin tidak usah dibawa pusing, karena terdapat penyebab dan alasan mengapa agan/sista melakukan hal tersebut.
Mungkin ada beberapa alasan mengapa seseorang tidak bisa menatap lawan bicaranya yang agan/sista udah tahu seperti : mungkin orangnya yang pemalu, lawan bicara sudah bosan dengan topik yang diperbincangkan, lawan bicara merasa tidak nyaman di situasi tertentu, dan bahkan yang sering terjadi adalah lawan bicara sibuk dengan aktifitas yang lain.
Nah selain alasan-alasan tersebut, ada satu alasan lagi yang menjelaskan mengapa beberapa dari kita tidak bisa menatap lawan bicara kita saat sedang berbicara.
Hal yang sudah disebutkan di atas terjadi dikarenakan otak kita tidak bisa mengerjakan dua hal sekaligus dengan baik, pasti salah satunya akan tidak maksimal. Jika kita menatap mata lawan bicara kita, kita cenderung sulit untuk memikirkan kata-kata yang ingin di keluarkan. Maka dari itu beberapa orang tidak akan menatap lawan bicaranya karena memikirkan kata-kata yang tepat untuk dibicarakan. Itulah mengapa agan/sista akan melihat benda di sekeliling lawan bicara dan tidak memperhatikan olah tubuh lawan bicara karena sedang memikirkan kata yang tepat supaya pesan yang disampaikan akan terucap dengan jelas dan dapat dimengerti.
Nah jika dalam situasi yang berbeda yaitu dalam posisi menjadi pendengar, kita cenderung dapat menatap lawan bicara kita karena fokus kita hanya mendengarkan saja, tidak sambil memikirkan kata-kata yang ingin diucap. Itulah mengapa ketika kita menjadi pendengar kita bisa menatap lawan bicara karena fokus kita tidak terbagi menjadi dua.
Sekarang kita sama-sama tahu penyebab utama mengapa beberapa orang tidak dapat menatap mata lawan bicaranya ketika sedang berbicara. Jadi, ketika bertemu orang seperti ini jangan langsung berpikiran bahwa orang tersebut tidak menghormati agan/sista sebagai lawan bicara, kita harus memikirkan segala aspek yang sudah disebutkan di atas. kita harus memaklumi hal tersebut selama masing-masing dari kita saling menghormati dalam berinteraksi.
0 komentar:
Posting Komentar