Selamat datang di trit ane gan
Agan termasuk kid jaman now apa kid jaman old? haha. Trit yang ane buat ini berlaku bagi semua kalangan baik jaman old ataupun jaman now yang berada pada kehidupan modern jaman sekarang ini, Yang mencerminkan kehidupan orang-orang yang hidup pada jaman sekarang yang hidup di dunia sosial tanpa ambang batas, Ciyeeh ngomong apa sih ane, wkwkwk. Mari di lanjut, gan.
Agan main sosmed kan? ya pastilah ya jaman sekarang masa gak main sosmed, ini aja buka kaskus kan sosmed juga. Begini ya gan, setiap ekspresi yang ditampilkan seseorang di sosial media belum tentu menggambarkan kenyataan yang sesungguhnya. Nah ada seorang ilustrator Italia bernama Marco Melgrati menggambarkan fakta menyedihkan kehidupan modern lewat ilustrasinya berikut ini, cekibrot gan!
Quote:
![]()
![]()
Jelas-jelas tidak merasa bahagia, tapi agar orang lain menganggap kita menjalani hidup dengan bahagia, maka foto yang diunggah pun harus menggambarkan hal itu! benerkan ya gan banyak nih yang seperti itu.
Jelas-jelas tidak merasa bahagia, tapi agar orang lain menganggap kita menjalani hidup dengan bahagia, maka foto yang diunggah pun harus menggambarkan hal itu! benerkan ya gan banyak nih yang seperti itu.
Quote:
Orang kaya menggunakan uang untuk membeli obat yang bisa menyelamatkan jiwanya, tapi orang miskin hanya bisa menunggu kematian menjemputnya. Itulah ketimpangan sosial menurut ane gan. Miris kan!
Orang kaya menggunakan uang untuk membeli obat yang bisa menyelamatkan jiwanya, tapi orang miskin hanya bisa menunggu kematian menjemputnya. Itulah ketimpangan sosial menurut ane gan. Miris kan!
Quote:
Orang modern selalu menggunakan cermin untuk memaksa diri mereka melakukan hal-hal di luar batas. Mereka merasa bahwa tubuhnya tidak cukup ramping, kulitnya tidak cukup indah, dan dirinya tidak sempurna. Gak pernah bersyukurlah intinya, gan.
Orang modern selalu menggunakan cermin untuk memaksa diri mereka melakukan hal-hal di luar batas. Mereka merasa bahwa tubuhnya tidak cukup ramping, kulitnya tidak cukup indah, dan dirinya tidak sempurna. Gak pernah bersyukurlah intinya, gan.
Quote:
Nah ini yang paling sering, banyak banget orang yang hanya berani berbicara lantang di dunia maya, sedangkan di dunia nyata keberaniannya menciut hingga lebih kecil dari tikus. Di dnia maya koar-koar kayak macan, pas di dunia nyata mendem aja kayak orang bisu.
Nah ini yang paling sering, banyak banget orang yang hanya berani berbicara lantang di dunia maya, sedangkan di dunia nyata keberaniannya menciut hingga lebih kecil dari tikus. Di dnia maya koar-koar kayak macan, pas di dunia nyata mendem aja kayak orang bisu.
Quote:
Penampilan bisa menipu gan, dikira pangeran tapi ternyata serigala berbulu domba! Banyak sekali yang seperti ini, jadi lebih berhati-hati dan waspada aja ya gan!
Penampilan bisa menipu gan, dikira pangeran tapi ternyata serigala berbulu domba! Banyak sekali yang seperti ini, jadi lebih berhati-hati dan waspada aja ya gan!
Quote:
Nah yang ini jelas-jelas tidak mampu dan disadari oleh diri sendiri, tapi masih merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Ya gitu karena gak pernah mau kalah dengan orang lain.
Nah yang ini jelas-jelas tidak mampu dan disadari oleh diri sendiri, tapi masih merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Ya gitu karena gak pernah mau kalah dengan orang lain.
Quote:
Banyak orang tidak sadar bahwa dunia mereka hanyalah sebesar ponsel. Nah agan sendiri sadar gak? Hidup ini hampa tanpa ponsel apalagi tak ada paket data, hahaha.
Banyak orang tidak sadar bahwa dunia mereka hanyalah sebesar ponsel. Nah agan sendiri sadar gak? Hidup ini hampa tanpa ponsel apalagi tak ada paket data, hahaha.
Quote:
Sering kan gan kayak gini. Walaupun 2 orang saling berhadapan berhadapan, tatapan mereka tetap tidak bertemu satu sama lain, namun tetap tertuju ke ponsel. Ponsel adalah segalanya!
Nah jadi kesimpulannya ya gan, Ilustrasi yang di gambarkan oleh marco meldrati ini seperti peringatan bahwa kita harus bangkit dari kehidupan palsu kita dan mengingatkan kita bahwa kita harus mempertahankan niat awal kita dalam suasana sosial seperti itu dan tidak mengikuti garis yang sama. Ngerti kan gak maksudnya? hahaha,, yo weislah gak usah di ambil pusing, intinya kelar dari zona nyamanmu gan, kalo mau maju sih. Hidup jangan penuh sandiwara dan kepalsuan belaka, apaan sih.
Sering kan gan kayak gini. Walaupun 2 orang saling berhadapan berhadapan, tatapan mereka tetap tidak bertemu satu sama lain, namun tetap tertuju ke ponsel. Ponsel adalah segalanya!
Nah jadi kesimpulannya ya gan, Ilustrasi yang di gambarkan oleh marco meldrati ini seperti peringatan bahwa kita harus bangkit dari kehidupan palsu kita dan mengingatkan kita bahwa kita harus mempertahankan niat awal kita dalam suasana sosial seperti itu dan tidak mengikuti garis yang sama. Ngerti kan gak maksudnya? hahaha,, yo weislah gak usah di ambil pusing, intinya kelar dari zona nyamanmu gan, kalo mau maju sih. Hidup jangan penuh sandiwara dan kepalsuan belaka, apaan sih.
0 komentar:
Posting Komentar